Kapten dan Mercusuar
Sumber: Lighthousehelp.com

Kata Alkitab / 8 February 2016

Kalangan Sendiri

Kapten dan Mercusuar

Theresia Karo Karo Official Writer
7771

Pada malam hari, sebuah kapal berlayar di tengah lautan. Kabut yang tebal menghalangi jarak pandang sehingga kapal tersebut kehilangan arah dan melenceng ke arah timur. Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kapten dan awaknya menjadi sangat hati-hati dan waspada.

Tidak berapa lama, mereka melihat cahaya dari kejauhan. Cahaya tersebut seakan sedang menuju ke mereka. Melihat itu, Sang kapten meyakini bahwa cahaya tersebut berasal dari sebuah kapal yang juga kehilangan arah karena kabut tebal.

Takut terjadi tabrakan, mereka akhirnya mengirim pesan bernada keras kepada sumber cahaya tersebut dengan cepat. “Alihkan kapal Anda dua puluh lima derajat ke Utara atau Anda akan menabrak kami!”

Jawaban yang diterima cepat dan tegas. “Kami tidak bisa mengubah haluan kami. Anda yang harus mengubah arah dua puluh lima derajat ke Selatan segera!”

Hal ini langsung membuat Sang kapten marah. Dia kemudian berteriak, “Ini adalah kapten memberi peringatan kepada Anda. Ubah arah Anda ke Utara! Hindari tabrakan!”

“Tidak ada cara, Kapten! Ini adalah mercusuar. Beralihlah ke selatan dan selamatkan diri,” jawab penjaga mercusuar tersebut sambil panik. 

Sadar akan bahaya, kapten segera menyingkirkan ego-nya dan membalikkan arah kapal menjauh dari pantai secepatnya. Bersyukur, kapal dapat menghindari kecelakaan besar tepat pada waktunya. 

Situasi yang sama, juga kerap terjadi dalam kehidupan kita. Seperti Sang kapten yang bersikeras bahwa orang lain yang harus berubah untuk kepentingan kita. Bukannya semakin baik, situasi justru bisa semakin buruk bila kita membiarkan ego dalam menangani konflik. Padahal solusi untuk konflik adalah sebaliknya, yakni dengan siap mengorbankan ego masing-masing. 

“Berpegang pada kemarahan seperti menggenggam bara panas dengan maksud melemparkan itu pada orang lain, maka Anda adalah orang yang akan dibakar.” Bila tidak ingin situasi semakin buruk, sebaiknya hindari argumen dengan kemarahan. Karena kemarahan 'anger' adalah satu kata pendek dari bahaya 'danger'. 

Pengkhotbah 10:4 "Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar."

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Intisari-online/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami